Y&S Insights
Spire Insight: Tantangan dalam Implementasi AI di Birokrasi Pemerintah
Published
5 years agoon
Oleh Aliya Hasna | Konsultan Spire Research and Consulting
Spire Insight ● Artificial Intelligence (AI) merupakan teknologi yang memiliki karakteristik ideal, yaitu kapabilitas untuk memproses dan mengambil respons yang memiliki prospek terbaik untuk mencapai tujuan tertentu (cnbcindonesia.com).
Baca Juga: Spire Research and Consulting Memiliki Empat Divisi Riset
Dengan tujuan penyederhanaan birokrasi untuk efisiensi waktu proses kerja, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana mengganti jabatan eselon III dan IV dengan AI pada 2020. Kendati demikian, masih dibutuhkan upaya panjang terkait hal ini.
Berdasarkan Laporan Oxford Insights dan International Development Research Center yang bertajuk Government AI Readiness Index 2019, Indonesia dalam implementasi AI di birokrasi pemerintah berada di peringkat kelima se-ASEAN. Sedangkan di dunia, Indonesia berada di posisi 57 dari 194 negara dengan skor 5,420 (databoks.co.id).
Baca Juga: Industri Sepatu Indonesia Potensi Besar Produk Dalam Negeri
Berdasarkan laporan Mayor of London yang bertajuk London: The AI Growth Capital of Europe, pembentukan pemasok AI di London meningkat sebesar 42% pertahun.
Sedangkan implementasi AI di Amerika, banyak lembaga yang mulai mengalokasikan teknologi ini ke layanan pelanggan. Alhasilnya, berdampak positif pada penghematan waktu dan sumber daya dalam proses peraturan pemerintahan dengan cara mempercepat proses saran dan komentar dari masyarakat.
Selain itu, implementasi AI juga mengurangi penipuan, meningkatkan kepatuhan dan layanan personalisasi dalam wajib pajak masyarakat (cio.com).
Baca Juga: Tantangan Industri Advertising PayTV
Indonesia dalam implementasi AI di birokrasi pemerintah berada di peringkat kelima se-ASEAN.
Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Michael Andreas mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki beberapa kendala dalam penerapan teknologi ini. Salah satunya, yaitu sumber daya manusia yang kurang terlatih dan berpengalaman.
Melihat beberapa contoh nyata dari negara maju, implementasi AI ini dilihat dapat memberikan banyak sekali manfaat bagi penerapan birokrasi di Indonesia.
Sehingga, proses pengambilan keputusan-keputusan, terutama yang berhubungan dengan ruang publik, dapat diambil dengan lebih efektif dan efisien.
Baca Juga: Sektor Bisnis yang Selalu Seksi
Oleh karena itu, meskipun dibutuhkan usaha yang keras dalam meningkatkan posisi Indonesia di dunia terkait implementasi AI, diharapkan semakin banyak pengembangan dan pelatihan terkait teknologi tersebut.
Juga, berefek pada peningkatan kemampuan sumber daya manusia dan nantinya berdampak positif pada pelaksanaan implementasi AI di birokrasi Indonesia.● SPONSORED CONTENT
Catatan: Artikel ini dibuat dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh Spire Research and Consulting.
PT Spire Indonesia | Wisma BNI Lt. 25 Unit 8-10, Jalan Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220, Telp/Faks: (021) 57945800 | www.spireresearch.com
You may like
-
Spire Insights: Prospek dan Tantangan Pasar Peralatan Kolam Renang di Indonesia
-
Spire Insights: Potensi Penetrasi Internet Desa di Indonesia
-
Spire Insights: Potensi Produk Berbahan Dasar Kulit Asal Garut
-
Spire Insights: Tingkat Literasi Keuangan Generasi Muda Indonesia Masih Rendah
-
Spire Insights: Permintaan Produk Skin Care di Indonesia Terus Meningkat
-
Spire Insights: Tren Social Commerce di Indonesia
-
Spire Insights: Pentingnya Penerapan ESG bagi Bisnis di Indonesia
-
Perkembangan Industri Data Center di Indonesia
-
Spire Insight: Dampak COVID-19 terhadap Sistem Bekerja Masa Depan