Connect with us

Y&S Insights

Ramadhan, Bulan Gempita E-commerce Indonesia

Published

on

Spire InsightJD.ID, perusahaan e-commerce di bawah naungan JD.com asal China, memperkenalkan kampanye promo menyambut Bulan Ramadhan kepada para wartawan di JW Marriot, Jakarta, Jumat (25/5).

Baca Juga: AADC, Strategi Memenangkan Pasar Online

Dalam acara yang dikemas sekaligus dengan berbuka puasa bersama itu, selama Ramadhan dan Idul Fitri, JD.ID menyampaikan tengah menggelar kampanye #AsliTulus. Artinya, konsep yang mengedepankan niat tulus untuk berubah ke arah yang lebih baik.

Teddy Arifianto dan Demmy Indronugroho dalam peluncuran kampanye Ramadan JD.ID #AsliTulus di Jakarta, Jumat (25/5).

Head of Marketing JD.ID Demmy Indranugroho mengatakan Ramadhan menjadi momentum yang baik untuk merefleksikan diri, menebarkan niat tulus. “Sehingga kampanye ini kami namakan #AsliTulus,” ungkapnya. “Ini seakan menjiwai seluruh kegiatan promo sebulan penuh.”

Adapun promo yang tawarkan JD.ID selama Ramadhan, antara lain produk-produk khas Bulan Puasa dalam Paket Must Need Ramadhan Items, parsel seharga Rp99.000 dalam Paket Ramadhan Hampers, produk-produk di bawah Rp100.000 dalam Paket Ramadhan Below 99K yang diiringi dengan The Last Reman TVC.

Advertisement

Baca Juga: Mengatasi Kemiskinan Petani dengan Skema Value Chain Financing

Beberapa promo signature seperti Flash Sale, Brand Offers, dan Coupon Deals juga tetap hadir dengan penawaran yang lebih menarik. Misalnya, promo harga spesial bertajuk ‘Sale Anti Ngantuk” selama jam 4.30-6.00 pagi.

Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID Teddy Arifianto menyatakan Ramadhan itu merupakan puncak promo bagi e-commerce di Indonesia. “Karena itu, kami mengusung kampanye khusus untuk Bulan Suci bagi umat muslim ini. Dibanding tahun lalu, jumlah transaksi per hari ini sudah naik 120%,” katanya.

Sebagai e-commerce terbesar di Indonesia, Tokopedia lebih gila lagi. Pada malam sebelumnya, Tokopedia meluncurkan Festival Belanja Online Ramadhan Ekstra untuk pertama kalinya. Tak tanggung-tanggung, peluncuran itu disiarkan secara langsung oleh tiga televisi nasional, yakni Net TV, MNC TV, dan Trans 7.

Menurut CEO Tokopedia William Tanuwijaya lewat laman Facebook-nya, Festival Belanja Online Ramadan Ekstra itu bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam memperoleh segala keperluan selama Ramadhan dan Lebaran.

Advertisement

Tokopedia mengerahkan lebih dari 2.200 Nakama, sebutan bagi stafnya, untuk bekerja sama dengan para penjual, baik kecil maupun merek nasional dan merek multinasional.

Lazada Indonesia tak mau ketinggalan. Momen puncak belanja itu dimanfaatkan oleh Lazada untuk menggelar PuaSale, promo diskon harga barang-barang keperluan harian hingga perlengkapan kendaraan bermotor.

Baca Juga: Simalungun, Surga Arabika di Tepi Danau Toba

Harus diakui bahwa Indonesia memang memiliki karakteristik pasar yang berbeda. Jeffrey Bahar, Deputy CEO Spire Research and Consulting, perusahaan riset dan konsultasi bisnis yang berkantor pusat di Tokyo, Jepang, menyatakan e-commerce Indonesia telah memiliki Festival Belanja Online pada 11/11 dan Hari Belanja Online pada 12/12 selayaknya Black Friday di Amerika, Boxing Day di Eropa, Single Day di China, dan Big Billion Day di Indonesia.

JEFFREY BAHAR, Group Deputy CEO Spire Research and Consulting

“Tapi, kini para pemain e-commerce menyadari bahwa ada momen puncak belanja masyarakat yang tak kalah menarik untuk digarap, yakni Bulan Ramadhan,” kata Jeffrey.

Karena mayoritas masyarakat Indonesia adalah muslim, jelas Jeffrey, maka belanja untuk keperluan Ramadhan dan perayaan Hari Raya Idul Fitri melonjak. Di situlah e-commerce-e-commerce menjadikan momen tersebut sebagai ajang promosi yang bahkan lebih lama ketimbang Festival Belanja Online dan Harbolnas,” jelas Jeffrey.

Advertisement

Ke depan, promo-promo pada Bulan Ramadhan dan Lebaran diyakini bakal lebih seru. Sebab, di samping kebutuhan masyarakat yang meningkat pesat daripada hari biasanya, pasarnya juga besar. Masa-masa seperti itu bisa menjadi momen bagi e-commerce mendongkrak penjualan.●

Spire Research and Consulting merupakan perusahaan riset pasar dan konsultasi bisnis global, terutama di negara-negara berkembang, yang didirikan di Singapura pada 2000. Kini, perusahaan ini memiliki kantor perwakilan di semua negara Asia Pasifik dengan kantor pusat di Tokyo, Jepang.