TechnoBusiness News
Bluebird Ubah Nama Layanan BirdKirim Jadi Bluebird Kirim
Bluebird mengubah layanan logistiknya dari BirdKirim menjadi Bluebird Kirim.
Bluebird mengubah layanan logistiknya dari BirdKirim menjadi Bluebird Kirim.
Published
3 years agoon
Bluebird mengubah layanan logistiknya dari BirdKirim menjadi Bluebird Kirim.
Jakarta, TechnoBusiness ID ● PT Blue Bird Tbk. (IDX: BIRD) atau Bluebird, penyedia layanan transportasi darat terbesar di Indonesia, hari ini mengumumkan perubahan nama layanan logistiknya dari BirdKirim menjadi Bluebird Kirim.
Baca Juga: Multipolar Technology Resmi Jadi Microsoft LSP di Indonesia
Seiring perubahan nama itu, layanan Bluebird Kirim juga diperluas menjadi 16 kota seperti Jabodetabek, Bali, Bandung, Cilegon, Batam, Lombok, Manado, Makassar, Medan, Padang, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya.
Chief Strategic Officer Bluebird Paul Soegiarto mengatakan perluasan area layanan Bluebird Kirim merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam memberikan solusi mobilitas kepada pelanggan.
Baca Juga: IBM: Pandemi Percepat Transformasi Digital 59% Perusahaan
“Layanan itu termasuk layanan logistik untuk kebutuhan personal sehari-sehari maupun bisnis yang memerlukan pengiriman barang secara instan dan aman,” ungkap Paul seperti dalam siaran persnya.
Tidak hanya memperluas area layanan, Bluebird Kirim juga menawarkan fasilitas daya angkut logistik hingga 750 liter atau 200 kilogram dalam satu kali perjalanan.
Proses pemesanan Bluebird Kirim cukup mudah karena bisa dilakukan melalui aplikasi MyBluebird. Pengguna layanan pun akan lebih tenang karena aplikasi tersebut menyuguhkan real time tracking, apalagi fitur fixed price-nya menyuguhkan harga pasti.
Baca Juga: Rilis Blibli for Business, Blibli Pakai SAP Commerce Cloud
Pengembangan layanan Bluebird Kirim menjadi bukti “raja taksi” itu mampu berinovasi seiring era digitalisasi yang mendisrupsi apa pun yang berjalan secara konvensional.
“Bluebird Kirim merupakan strategi Bluebird dalam mengikuti perkembangan zaman dengan basis aplikasi,” kata Jeffrey Bahar, Group Deputy CEO Spire Research and Consulting, di Jakarta, Rabu (15/9).
Baca Juga: Mengenal Seko.id, Circular Commerce Pertama di Indonesia
Kini, lanjut Jeffrey, perusahaan yang tidak bisa menyesuaikan zaman akan mati. Di seluruh dunia, termasuk Indonesia, banyak perusahaan taksi dan logistik mati karena tidak lekas mengadopsi teknologi.
Meski awalnya diprediksi ikut “mati” oleh gempuran teknologi, “Rupanya Bluebird sanggup berubah dan tetap bertahan di tengah era digitalisasi ini,” tambah Jeffrey.●
—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID ● Foto: Bluebird
Tekan “tombol lonceng” di sisi kiri layar Anda untuk mendapatkan notifikasi berita terbaru dari TechnoBusiness lebih cepat.
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.