Connect with us

TechnoBusiness News

Jungle Ventures Siap Danai Startup Indonesia

Published

on

Jungle Ventures siap membantu startup-startup Indonesia untuk tumbuh mendunia melalui pendanaannya.  

Jakarta, TechnoBusiness ID • Jungle Ventures, pemodal ventura di Asia Tenggara yang berbasis di Singapura, menyatakan komitmennya untuk berinvestasi secara jangka panjang terhadap startup-startup di Indonesia.

TechnoBusiness Talks: AWS Indonesia: “Indonesia Pasar yang Penting bagi AWS” (1)

Komitmen Jungle Ventures itu bukan tanpa alasan. Berdasarkan data World Bank, Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia, yakni sekitar 2,1% meski dalam kondisi pandemi.

Advertisement

Selain itu, ekonomi digital di Tanah Air juga tumbuh signifikan dengan potensi pasar yang menggiurkan. Co-founder Jungle Ventures Amit Anand menekankan pentingnya founders memanfaatkan ekonomi digital demi mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.

“Kita sama-sama menyaksikan kawasan Asia Tenggara yang sangat berbeda dari situasi sebelumnya, yang terbagi atas berbagai bahasa, budaya, tingkat inklusi keuangan, dan adopsi teknologi,” ungkap Anand.

TechnoBusiness Talks: Tokopedia: “Hadapi Pandemi, Kami Ubah Strategi Kampanye”

Sejak didirikan oleh Amit Anand dan Anurag Srivastava pada 2012, Jungle Ventures telah membantu sedikitnya 35 startup di kawasan regional dengan dana kelolaan mencapai lebih dari US$352 juta.

Kredivo, RedDoorz, Sociolla, dan Waresix asal Indonesia masuk dalam portofolio Jungle Ventures.

Kredivo, RedDoorz, Sociolla, dan Waresix merupakan sederet startup asal Indonesia yang dalam lima tahun terakhir ini masuk portofolio investasi Jungle Ventures.

Pendanaan lanjutan Seri B yang diperoleh startup teknologi logistik Waresix senilai US$100 juta dan Seri E yang didapatkan platform e-commerce kecantikan Sociolla senilai US$58 juta menjadikan tahun ini sebagai tahun yang gemilang bagi Jungle Ventures.

Advertisement

TechnoBusiness Talks: TikTok Indonesia: “3 Tahun, 30 Miliar Views per Bulan”

Itu belum termasuk pendanaan Seri D senilai US$90 juta yang diraih perusahaan desain interior Livspace yang berbasis di Bangalore, India.

Selain mengantarkan portofolio startup-nya memperoleh pendanaan-pendanaan lanjutan, tahun ini Jungle Ventures juga melakukan tiga kali exit (penjualan kepemilikan saham).

Tiga exit itu, antara lain Paysense dijual ke Naspers, Pokkt ke Anymind Group, dan TradeGecko ke Intuit.

TechnoBusiness Talks: “Pembersih Sampah Plastik Nirawak Inovasi Kami Meraih Penghargaan Internasional”

Advertisement

Saat ini, portofolio Jungle Ventures telah bernilai lebih dari US$4 miliar atau setara dengan 4,5 kali lipat pertumbuhan sejak pertama kali didirikan.

Menurut Anand, itu merupakan hasil dari strategi Jungle Ventures yang fleksibel, tangkas, dan cepat beradaptasi dalam berbagai kondisi yang ada.•

—Anwar Ibrahim, TechnoBusiness ID • Foto: Jungle Ventures

 

Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TVJangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.

Advertisement

Continue Reading
Advertisement