Connect with us

TechnoBusiness Tips

5 Cara Optimalkan Biaya Logistik Tanpa Pangkas Kualitas Layanan

Published

on

Berikut ini lima cara mengoptimalkan biaya perusahaan logistik tanpa harus menurunkan kualitas layanannya. 

Stamford, TechnoBusiness Tips Industri logistik dan rantai pasok (supply chain) dunia sedang bersuka cita dengan grafik pertumbuhan berkat berkembangnya aneka bisnis.

Selain inisiatif dari berbagai negara untuk meningkatkan ekspor-impor, industri e-commerce yang baru muncul telah mendorong pertumbuhan nilai pasar tersebut, setidaknya dalam satu dekade terakhir.

Baca Juga: Nodeflux Mulai Arahkan Teknologinya untuk Perbankan

Advertisement

Berdasarkan penghitungan perusahaan riset global ResearchAndMarkets yang berbasis di Dublin, Irlandia, pasar logistik global pada 2018 sudah bernilai US$4,73 triliun.

“Ketika para pemimpin logistik diminta untuk mengurangi biaya, biasanya mereka langsung ke operator dan penyedia logistik untuk menegosiasikan harga yang lebih baik.”

Pada 2024, nilai pasar tersebut diperkirakan bakal tumbuh hingga US$6,30 triliun. Sehingga rata-rata pertumbuhan tahunan gabungan antara 2019-2024 kemungkinan sekitar 4,9%.

Namun demikian, “ada gula ada semut”. Pesatnya pertumbuhan pasar logistik tentu saja memicu kian banyak pelaku yang terlibat. Akibatnya, persaingan pun semakin ketat.

Persaingan yang ketat membuat biaya layanan tak bisa begitu saja didongkrak. Sialnya, dalam waktu bersamaan, terkadang pemilik kendaraan logistik menaikkan tarif tanpa dapat dikompromi.

“Ketika para pemimpin logistik diminta untuk mengurangi biaya, biasanya mereka langsung ke operator dan penyedia logistik untuk menegosiasikan harga yang lebih baik,” kata Farrah Salim, senior principal analyst Gartner Supply Chain Practice.

Padahal, lanjut Salim, negosiasi itu sulit dan belum tentu berhasil. Kalau begitu, apa yang harus dilakukan agar perusahaan logistik tetap bisa tumbuh meski beragam tantangan dihadapinya?

Advertisement

[nextpage]


Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TVJangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe“.


 

Gartner, Inc. (NYSE: IT), perusahaan riset global yang berbasis di New York, mencoba mengidentifikasi lima cara mengoptimalkan biaya logistik yang ada tanpa menurunkan kualitas layanan.

Hilangkan Kesalahan yang Mahal

Kesalahan yang terjadi secara teratur dan menimbulkan biaya mahal sering kali terjadi dalam dunia logistik. Misalnya, gagal pengiriman karena cacat data, kontainer tertahan di pelabuhan karena dokumen ekspor/impor tidak lengkap, dan lain sebagainya.

Naasnya, kesalahan-kesalahan itu dianggap biasa saja, padahal tanpa disadari akan menimbulkan biaya yang tidak sedikit. “Jika Anda harus berurusan dengan kesalahan secara teratur, mungkin masalahnya sistemik,” ungkap Salim. Karena itu, hilangkan kesalahan yang mengakibatkan biaya mahal.

Advertisement

Evaluasi Nilai Tambah Layanan

Sebagian besar perusahaan logistik terlalu asyik dengan nilai-nilai tambah yang diberikannya kepada pelanggan. Apalagi, tidak sedikit di antara mereka yang mengalihtugaskan pengadaannya ke pihak lain. Padahal, mengerjakan—seperti pelabelan hingga kustomisasi produk—dapat dilakukan secara in-house.

Konsolidasikan Pengiriman

Mengejar kecepatan bukan berarti tanpa perhitungan. Konsolidasi pengiriman dapat menjadi penghemat biaya yang luar biasa. Oleh karena itu, perusahaan logistik harus menyelaraskan pergerakan transportasi dengan produk yang bakal dikirim. “Jika tidak mencapai beban penuh, pertimbangkan distribusi kolaboratif,” ungkap Salim.

Tingkatkan Kolaborasi Internal

Selain kolaborasi eksternal, kolaborasi tim lintas fungsi di internal perusahaan logistik dapat menjadi jalan untuk mengoptimalisasi biaya. Gampangnya, kalau bisa dikerjakan oleh satu orang atau satu tim, kenapa mesti lebih yang justru membuahkan beban biaya.

Mendidik Pengambil Keputusan

Harus disadari bahwa mengurangi biaya logistik secara internal akan memengaruhi kecepatan pengiriman. Tapi, terlalu boros juga tidak baik. Artinya, ada harga ada rupa. Jadi, para pengambil keputusan harus dididik bahwa pengeluaran sama dengan pertukaran. Jangan tidak seimbang.

—John H. McCain, TechnoBusiness/PRN ● Foto: Pexels.com

 

Continue Reading
Advertisement