Connect with us

TechnoBusiness Tips

5 Tips Membuat Konten yang Viral di Media Sosial ala Sribu

Inilah lima tips membuat konten yang viral di media sosial menurut CEO Sribu Ryan Gondokusumo.

Published

on

Jakarta, TechnoBusiness Tips ID Di era yang semua orang memegang gadget, media sosial menjadi kekuatan yang tak boleh diabaikan. Bahkan, perusahaan-perusahaan mulai menomorsatukan media sosial dalam mempromosikan mereknya ketimbang media konvensional.

Karena itu, strategi memengaruhi orang, terutama target pasar, melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok menjadi sangat penting bagi perusahaan atau pemilik merek. Itulah yang kemudian dinamakan pemasaran media sosial (social media marketing).

Baca Juga: 5 Tips Menjual Secara Optimal Saat Ramadan Ala Xendit

Menurut Ryan Gondokusumo, founder dan CEO Sribu, pemasaran media sosial akan terus tumbuh karena efektivitasnya yang luar biasa. “Apabila dimanfaatkan dengan tepat, pemasaran media sosial dapat menjadi alat yang ampuh bagi pemilik merek untuk mempromosikan produknya,” katanya.

Advertisement

Meski demikian, dengan membuat akun dan mengunggah konten tentang produk atau layanan di media sosial jelas tidaklah cukup. Pemasar mesti mengemas strategi pembuatan konten media sosial yang menarik agar diterima target pasar, terlebih lagi viral.

Keseluruhan pesan promosi harus terkomunikasikan dalam konten yang berdurasi singkat.

Berikut ini lima tips membuat konten yang viral di media sosial ala Ryan dan Sribu:

1. Tentukan target audiens yang Anda tuju

Memang semakin banyak orang yang melihat konten kita potensinya juga semakin besar, tapi jika tidak tepat sasaran maka hasilnya juga tidak sesuai harapan. Penting bagi pelaku usaha dan pemasar melakukan riset untuk memahami profil calon pembeli atau target audiens yang dituju

Baca Juga: 3 Tips Backup Data Digital Terbaik Ala Western Digital

Hal itu sangat penting dilakukan agar konten yang dibuat menarik, relevan, serta sesuai dengan selera dan pola kebiasaan calon pembeli Anda. Pelaku usaha perlu membuat profil personal calon pembeli yang spesifik agar dapat melakukan identifikasi minat dan pola kebiasaan dengan tepat guna menyusun strategi konten yang tepat sasaran.

Advertisement

Profil target audiens yang dituju juga dapat memengaruhi pemilihan media sosial yang hendak dipakai. TikTok memiliki audiens dari kelompok usia yang lebih muda. Hampir setengah dari seluruh pengguna TikTok berusia di bawah 30 tahun dan 25% berusia di bawah 20 tahun. IG Reels memiliki segmentasi audiens yang lebih beragam dengan usia 25 hingga 44 tahun.

2. Buat konten yang humanis dan relevan dengan target audiens

Konten yang impresif tidak harus selalu menampilkan kecanggihan, kegemerlapan, atau pun sesuatu yang “wah”. Bila diamati, konten-konten viral sering kali menampilkan sisi humanis dan relevan dengan kehidupan dan problematika sehari-hari dari target audiensnya.

Tentunya, untuk mendukung alur cerita yang sudah menarik, memastikan kualitas video dan musik latar yang bagus juga penting agar konten yang kita buat semakin menggugah antusiasme dan emosi para audiens yang menonton.

3. Sampaikan pesan dengan jelas dan sederhana dalam waktu singkat

Untuk dapat menjadi viral di IG Reels maupun TikTok FYP, pemilik usaha perlu memastikan agar kesan dan pesan yang disampaikan dapat dipahami dalam waktu singkat. Durasi maksimum video IG Reels adalah 90 detik, sedangkan TikTok 60 detik.

Untuk itu, konsep konten harus dipersiapkan secara matang sehingga dapat menyampaikan keseluruhan pesan dalam waktu yang singkat. Pesan juga perlu dibuat sesederhana mungkin agar dapat dimengerti dalam satu kali menonton video.

Advertisement

Baca Juga: Pahami Proses Pembuatan Iklan Video Online yang Benar

4. Ciptakan konten yang membangun interaksi dan memancing reaksi audiens

Salah satu aspek yang menentukan apakah sebuah video dapat menjadi viral atau tidak adalah interaksi dengan pengguna. Untuk itu, membuat konten yang memancing reaksi audiens, baik berupa komentar, like, maupun repost, amat penting.

Hal itu dapat dilakukan dengan menyertakan call to action di dalam konten video, termasuk meminta audies untuk like, meninggalkan komentar, maupun membagikan postingan tersebut apabila menyukai konten tersebut atau setuju dengan video tersebut.

Baca Juga: Lima Kesalahan Umum di Media Sosial

5. Kombinasikan dengan iklan berbayar dan influencer

Selain mengandalkan posting pada akun media sosial Anda, Anda juga dapat memperluas jangkauan lebih lanjut dengan menggunakan iklan dan promosi melalui influencer. Ketika memasang iklan, pastikan Anda menyesuaikan parameter-parameter yang ada di masing-masing platform beriklan agar tepat sasaran kepada target yang hendak dicapai.

Advertisement

Selain menggunakan iklan, pelaku usaha juga bisa menjangkau lebih banyak pengguna melalui kerja sama dengan influencer yang memiliki profil audiens yang sesuai dengan produk atau layanan yang ditawarkan. Dalam memilih influencer, pastikan bahwa kesan yang ditampilkan konsisten dengan produk Anda dan sesuai dengan selera target pasar Anda.

—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness Tips ID Foto: Sribu